-->

Deskripsi, Klasifikasi, Morfologi, Serta Sistem biologis dari Ayam dan Burung Pingai


Lokasi                         : Poka Rumah Tiga
Tanggal                       : 05-Mei-2017


AYAM KAMPUNG


Ø  Deskripsi
Ayam kampung adalah termasuk kedalam unggas karena memiliki satu lambung, ayam pada umumnya berasal dari hutan dengan habitat yang sangat liar. Ayam kampung ini berasal dari sebuah spesies ayam hutan, oleh karena itu sebagian para pendapat mengatakan bahwa ayam kampung ini masih dalam famili ayam hutan atau liar. Ayam hutan ini memiliki 4 macam yaitu Gallus gallus, gallus sonnerati, gallus lafayetti dan gallus varius.

Ø  Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum         : Vertebrata
Kelas               : Aves
Subkelas          : Neonithes
Superordo       : Superordo
Ordo                : Galiformes
Famili              : Phasianidae
Genus              :Gallus
Spesies            :Gallus Domesticus

Ø  Morfologi
Ayam kampung ini memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil dibandingkan  dengan ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan dan produksi telurnya sekitar 135 butir/tahunnya. Ayam kampung ini memiliki warna bulu putih, hitam, kemerahan, kekuningan dan juga warna kombinasi lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger berwarna merah, bergerigi dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil dan juga tebal serta memiliki warna merah cerah.


Namun, pada bagian kulit ayam tersebut memiliki warna kuning pucat, memiliki kaki panjang dan juga kuat. Selain itu, ayam kampung ini tidak dapat dibedakan kedalam penghasil daging dan juga telur sebagaimana layaknya ayam ras umur empat bulan. Oleh karena itu, ayam kampung ini tidak dapat di patokan untuk menghasilkan produktivitas telur dan daging dengan maksimal.

Ø  Sistem Rangka
Rangka berfungsi untuk menjaga bentuk tubuh, menyangga daging, melindungi organ vital, dan sebagai alat gerak. Secara keseluruhan, susunan rangka ayam hampir sama dengan rangka mamalia, yaitu terdiri dari beberapa tulang yang saling berhubungan dan memiliki fungsi yang berbeda. Rangka tersebut terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, dan tulang belakang.

Ø  Sistem Otot
Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus (smooth), otot jantung (cardiac), dan otot kerangka (skeletal). Otot halus terdapat di sejumlah alat pencernaan (gastrointestinal tract). Otot jantung terdapat di organ jantung. Sementara itu, otot kerangka bisa ditemukan melekat di sekeliling kerangka tubuh. Otot kerangka berisi tiga jenis serabut otot, yaitu serabut merah (red fibres), serabut putih (white fibres), dan serabut pertengahan (intermediate).

Ø  Sistem peredaran darah
Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sistem peredaran darah ini terdiri dari darah, pembulu darah, dan jantung.

Darah dalam tubuh ayam berfungsi sebagai berikut.
·         Membawa oksigen (O2) dari sel tubuh dan memindahkan CO2 dari sel tersebut.
·         Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke jaringan
·         Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.
·         Membawa produksi hormon dari kelenjar endokrin (penghasil hormon) ke berbagai bagian ayam.
·         Membantu pengaturan kandungan air di jaringan tubuh.

Pada ayam, organ jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, vertikel kanan, atrium kiri, dan vertikel kiri. Darah yang miskin oksigen (deoxygenated blood) akan masuk melalui atrium kanan, kemudian melalui vertikel kanan. Dengan adanya gerakan memompa oleh otot jantung, darah dari vertikel kanan akan keluar menuju paru. Di paru-paru, darah akan mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.

Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru-paru menuju ke atrium kiri dan melalui vertikel kiri. Adanya gerakan kontraksi vertikel kiri mendorong darah keluar menuju ke sistem asterial dan dibawa menuju sel-sel tubuh. Selanjutnya, dari sel-sel tubuh, darah membawa produk buangan menuju kembali ke jantung melalui sistem venous (pembuluh darah vena). Proses ini berlangsung berulang-ulang secara teratur.

Ø  Sistem pernafasan
Fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen, menge-luarkan karbondioksida (CO2), membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu tubuh. Syarat utama agar sistem pernapasan berfungsi baik adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat.
Secara anatomi, alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Saluran pernapasan atas
Saluran pernapasan bagian atas ayam terdiri dari rongga hidung, laryng, trakea (tenggorokan), bronkus dan bronkeolus. Rongga hidung terhubung langsung ke beberapa sinus seperti sinus infraorbitalis dan sinus supraorbitalis. Karena berhubungan langsung, sangat memudahkan benda-benda asing yang terdapat di udara, termasuk bibit penyakit dapat masuk ke dalam sinus secara langsung.

Rongga hidung dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan menyaring partikel-partikel yang tercampur udara yang dihirup ayam, seperti debu maupun bibit penyakit (virus maupun bakteri). Sedangkan pada bagian trakea, bronkus dan bronkeolus dilengkapi dengan sel-sel epitel yang juga mempunyai bulu getar dan sel tak bersilia yang akan menghasilkan lendir yang mengandung enzim proteolitik dan surfaktan. Adanya enzim dan surfaktan (penurun tegangan permukaan) tersebut mampu menghancurkan beberapa mikroorganisme patogen.

Silia hidung hanya mampu menahan partikel berukuran 3,7-7,0 mikron, sedangkan partikel yang lebih kecil lagi akan lolos dan bertahan di saluran pernapasan ayam. Perlu diketahui juga ukuran partikel yang berada di udara kebanyakan memiliki diameter 1-5 mikron, sedangkan ukuran virus atau bakteri lebih kecil lagi contohnya bakteri Mycoplasma berukuran 0,25-0,5 mikron atau virus AI hanya berdiameter 0,08-0,12 mikron. Bisa dibayangkan jika silia mengalami kerusakan (misalnya oleh kadar amonia yang tinggi), maka bibit penyakit akan dengan mudah masuk ke saluran pernapasan dan pada akhirnya ayam akan mengalami gangguan pernapasan yang berujung pada terjadinya kasus penyakit.



2. Paru-paru
Struktur anatomi paru-paru dengan jaringan yang kenyal dan banyaknya pembuluh darah sangat memudahkan pertukaran udara. Pada bagian paru-paru terdapat banyak percabangan bronkus yang disebut sebagai parabronkus. Pada beberapa area, ujung-ujung parabronkus bersatu dan terhubung dengan kantung udara.



3. Kantung udara
Udara dari paru-paru, masuk ke dalam kantung udara. Kantung udara sangat berperan penting dalam pernapasan terutama saat inspirasi (menghirup udara) atau ekspirasi (menghembuskan udara).

Kantung udara sendiri menjadi titik lemah sistem pernapasan, karena hanya terdiri dari beberapa lapis sel dan sedikit pembuluh darahnya. Pada bagian ini sangat sedikit sel fagosit, sedangkan agen infeksi di lingkungan sangat banyak, hal ini akan memudahkan agen infeksi untuk melakukan kolonisasi dan merusak sel-sel epitel.

Ø  Sistem pencernaan
Alat pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok(crop), ampela bagian depan (proventriculus), ampela (ventriculus), usus kecil (small intestine), usus buntu (ceca), usus besar (large intestine), dan kloaka. Setiap bagian alat pencernaan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini bagian dari fungsi setiap alat pencernaan.

·         Mulut berfungsi untuk minum dan memasukkan makanan, menghasilkan air liur yang mengandung enzim amilase (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan masuk ke dalam kerongkongan.
·         Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tembolok.
·         Tembolok berfungsi sebagai penampung sementara makanan sebelum proses selanjutnya.
·         Ampela (ventriculus) bagian depan berfungsi sebagai penghasil pepsin atau enzim pengurai protein dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal. Fungsinya sebagai pemecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.Di bagian usus kecil (small intestine) terdapat pankreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin. Tiga enzim tersebut dan enzim lainnya yang dihasilkan dari dinding usus kecil berfungsi untuk menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap usus kecil untuk didistribusikan ke seluruh tubuh ayam.
·         Usus kecil berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Organ usus kecil ayam dewasa berukuran panjang 1,5 meter.
·         Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti. Usus buntu ayam dewasa berukuran 15cm.
·         Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam. Usus besar ayam dewasa berukuran 10cm.
·         Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.




Ø  Sistem saluran urine
Sistem saluran urine pada ayam terdiri dari dua ginjal (kidneys) dan saluran kemih. Ginjal berukuran besar dan memanjang yang terletak dekat paru-paru. Saluran kemih (ureter) menghubungkan ginjal dengan kloaka. Fungsi utama ginjal ada dua, yaitu sebagai filter untuk menyerap dan mengeluarkan air, elektrolit, dan produk buangan lainnya dari darah, serta tempat penyerapan kembali gizi (nutrients). Air kemih ayam berupa asam urat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang berwarna keputih-putihan.

Ø  Sistem saraf
Sistem saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar sel-sel saraf dan berfungsi sebagai pusat pengatur semua saraf. Sistem saraf yang berfungsi baik pada ayam yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa. Sementara itu, sistem saraf penciuman kurang berfungsi. Secara anatomi, sistem saraf dibagi menjadi dua sistem berikut ini.
·         Sistem saraf somatis (somatic nerveus system) adalah sistem saraf dalam tubuh ayam yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya ketika ayam dipegang.
·         Sistem saraf otomatis (automatic nervous system) terdiri dari sistem parasimpatis (symphathetic autonomic nerveus system) dan sistem saraf arasimpatis (parasympathetic automatic nerveus sistem). Sistem ini secara umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan ayam misalnya ketika berkelahi dan terbang.

Ø  Sistem reproduksi
Secara anatomi sistem reproduksi pada ayam hampir sama dengan ternak lainnya. Perbedaannya, hanya terdapat pada bentuk dan ukuran organ reproduksi. Secara fisiologi, unggas memiliki sistem reproduksi yang berbeda dibandingkan dengan hewan menyusui (mamalia). Pada unggas, pembuahan sel telur terjadi di saluran telur (infundibulum) dan sel telur tersebut dibungkus dengan cangkang (shell). Perkembangan janin (embrio) terjadi di luar induknya. Pada hewan mamalia, pembuahan sel telur dan perkembangan janin (embrio) terjadi di saluran reproduksi (uterus).




·         Sistem Reproduksi Ayam Jantan
Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas deferens yang menuju ke alat kelamin (copulatory organ). Alat kelamin ayam sangat unik karena testis terletak di bagian dalam tubuh ayam, yaitu di antara tulang belakang bagian dalam dan bagian perut. Alat capulatory pada ayam memiliki dua bintil memanjang (papillae) dan satu alat copulatory mengecil yang berada di lubang bagian luar (vent) dekat dengan anus.

·         Sistem Reproduksi Ayam Betina
Alat reproduksi ayam betina terdiri atas dua indung telur (ovaries), yaitu ovarium kanan dan ovarium kiri. Berikut alat reproduksi ayam betina beserta fungsi dan waktu yang diperlukan untuk membentuk telur. Proses pembentukan telur memerlukan waktu 23-26 jam dari tahap pembentukan kuning telur (yolk) hingga menjadi telur yang siap dikeluarkan. Pembentukan telur akan terganggu jika ada gangguan pada ayam betina seperti stres, infeksi penyakit, atau pakan yang tidak cukup baik kuantitas maupun kualitasnya.






























BURUNG GEREJA/BURUNG PINGAI




Ø  Deskripsi
Burung Gereja biasa juga disebut burung pingai yang merupakan jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga passeridae. Burung-burung ini mendiami kota-kota dalam jumlah besar. Pada umumnya, burung gereja berbentuk kecil, berwarna coklat kelabu, gemuk berekor pendek dan memiliki paruh yang kuat. Dan makanan burung ini adalah biji-bijian dan serangga kecil.

Ø  Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Famili              : Passeridae
Genus              : Passer
Spesies            : Passer domesticus

Ø  Morfologi
a.       Ukuran tubuhnya tergolong sedang hanya sebesar 14 cm.
b.      Ada warna coklat beranganpada bagian atas kepalannya.
c.       Tepat pada bagian dagu dan tenggorokannya berwarna hitam.
d.      Pada pipinnya ada dua warna yakni putih dan hitam.
e.       Iris matannya berwarna coklatsedang paruhnya berwarna abu-abuan kakinnya berwarna coklat.
f.       Pada tubuh bagian atas termasuk bagian sayapnya juga berwarna coklat yang diselingi warna putih dan hitam seperti garis panjang. Dibagian bawah atau dadanya berwarna kuning tua dan beberapa berwarna putih abu-abu sampai ekornya.
g.      Pada burung gerejayang menginjak dewasa tekstur warna tubuhnya tampak pucat.
h.      Hidupnnya berkelompok dalam jumlah besar baik sewaktu mencari makan ataupun sewaktu ingin istrahat.
Ø  Habitat
Biasa bersarang diatap gedung dan perumahan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Deskripsi, Klasifikasi, Morfologi, Serta Sistem biologis dari Ayam dan Burung Pingai"

Posting Komentar